• Menjalankan puasa bersama thyrax


    Tak terasa bulan ramadhan semakin dekat. Coba hitung coba, kalau tidak salah 79 hari lagi ya? -Correct me if i'm wrong- Bulan penuh rahmat penuh pengampunan, bulan bergelimang pahala, bulan yang entah kenapa sejuk sepanjang hari, bulan yang ditunggu-tunggu oleh semesta. Bulan ramadhan tentunya berbicara tentang salah satu rukun islam yaitu Puasa. Nah, disini saya akan berbicara dari sisi thyroid survivor. Itu berarti saya akan membahas bagaimana seorang penderita gangguan tiroid dapat berpuasa layaknya sebaik seseorang yang masih Allah berikan jasmani normal.

    Saya adalah seorang tuna tiroid yang mengonsumsi thyrax (euthyrox 100µg) kurang lebih sudah 8 bulan ke belakang. Mau tahu atau tidak? pertama kali saya mengonsumsi thyrax itu bulan ramadhan tahun lalu. Hari pertama  adalah 8 hari sebelum hari raya idul fitri. Kenapa baru mulai? karena pertengahan bulan ramadhan saya baru saja masuk ruang isolasi (rawat inap) karena menjalani terapi radiasi di kedokteran nuklir Rumah Sakit Hasan Sadikin. Jadi sedikit banyak saya sudah menjalankan puasa bersama thyrax ini dengan baik insyaAllah.

    Nah, tips ini untuk saudara-saudari atau bapak ibu yang bingung menjalankan ibadah puasa namun harus tertib minum thyrax juga. Karena thyrax harus diminum ketika perut kosong dan baru boleh makan kembali dua jam setelahnya sehingga memang butuh trik khusus dan kesabaran yang ekstra. Ada dua opsi yang bisa dilakukan oleh para penderita gangguan tiroid yang mengonsumsi thyrax, yakni sebagai berikut:
    a)      Opsi pertama, Memaksakan bangun 2 jam sebelum waktu sahur. Jadi jika hendak sahur pukul 04.00 maka pasang alarm untuk minum thyrax pukul 02.00 kemudian kalau mau tidur kembali silahkan atau mau berjaga sambil beribadah sepertiga malam juga silahkan. Disesuaikan kebutuhan saja.
    b)     Opsi kedua, Jika bangun tidur pukul 02.00 dirasa berat karena tidak biasa mari kita coba cara kedua. Ubah pola minum thyrax jadi sore menjelang malam alias waktu berbuka puasa. Loh, gimana caranya? Ketika adzan magrib berkumandang kita tidak meminum atau makan apapun kecuali thyrax dan seteguk ari putih. Nah 2 jam setelahnya barulah kita makan makanan berbuka. Mudah tapi agak 'mupeng' juga sih tips ini. Karena ketika sanak saudara asik makan makanan berbuka yang cenderung melimpah seperti es cendol, kolak, kurma, teh manis, nasi beserta lauk pauknya sedangkan kita dengan 'ngenes'-nya harus bersabar menahan lapar yang bertubi-tubi karena harus menunggu kerja thyrax berjalan optimal di badan. 
    c)      Opsi ketiga, Opsi ini sebenernya opsi kepepet, jangan dipaksakan apalagi untuk orang yang fisiknya lemah. Opsi ini sangat sering saya lakukan sejujurnya untuk puasa sunnah yang hanya 2 kali seminggu atau di hari-hari ramadhan yang kepepet. hehe. Jadi karena saya bangun telat dan berhubung nanti malam ada agenda buka puasa bersama dengan teman-teman alhasil saya menghapus opsi kedua. Finally setelah bangun tidur, cuci muka, baca doa, kemudian sahur HANYA dengan sebutir thyrax (sesuai dosis) dengan segelas air putih, ditutup dengan doa niat puasa. Selesai. Kuat puasa cuma sahur thyrax dan air putih? Alhamdulillah kuat :) Karena saya percaya ketika kita sudah berniat puasa otomatis seluruh organ tubuh selaras menerima perintah untuk puasa itu sehingga tidak akan terasa lapar seperti kita telat makan kalau tidak puasa. 

    Nah, itulah opsi-opsi berpuasa dengan tetap tertib minum thyrax. Tentunya juga ditunjang dengan menu makanan yang sehat dan tidak berlebih-lebihan. Beberapa diantaranya dengan menghindari makanan bakar-bakaran, makanan berpenyedap rasa, makanan instant serta kurangi gula-gulaan. Kalau mau yang manis, kurma better dari pada menambah gula ke the atau minum es yang diberi gula buatan. Mari siapkan diri, jasadiyah maupun ruhiyah. Ramadhan sudah dekat. Semoga bermanfaat :)



    Salam,

    Senja Januari





  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Apa?