JEM
2017: APA ITU KANKER TIROID?
Sumber: penyakittiroid.com |
Kelenjar
tiroid adalah kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manuia yang terletak di
leher bagian depan, yang pada pria posisinya di bawah jakun.
Sel-sel pada kelenjar tiroid aktif membelah dan memperbanyak diri. Bila pembelahan sel tersebut menjadi tidak terkendali, terbentuk tumor tiroid, yang dapat bersifat jinak ataupun ganas. Tumor tiroid yang ganas disebut sebagai kanker tiroid
Hanya sekitar 4-5% benjolan yang ditemukan pada kelenjar tiroid bersifat ganas.
Pada tahun 2012 di Indonesia, kasus
baru kanker tiroid adalah 7816 kasus, atau sebesar 2,6% dari seluruh kasus
kanker baru yang terjadi di Indonesia. Kanker tiroid dapat terjadi pada semua
golongan usia, khususnya setelah 30 tahun. Kanker tiroid juga lebih umum
ditemukan pada pria meskipun benjolan/pembesaran kelenjar tiroid lebih banyak
terjadi pada wanita.
Faktor
yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker tiroid, antara lain paparan
radiasi, riwayat keluarga dengan kanker tiroid, usia <20 tahun atau >60
tahun, jenis kelamin pria, konsumsi yodium yang rendah dan pertumbuhan benjolan
yang cepat.
Benjolan yang ada di dalam tiroid saja,
Jika
dilakukan perabaan pada pasien akan terdeteksi 3-7% orang
Sedangkan,
jika dilakukan USG pasien akan terdeteksi 20-76% orang
Dan Luar
biasanya angka ini lebih besar dibandingkan penyakit jantung, paru-paru dan diabetes
sekalipun
GEJALA DAN TANDA
Awal-awal
penyakit kanker tiroid ini jarang menimbulkan gejala. Seiring perkembangan
penyakit, dapat menimbulkan:- Timbul benjolan pada leher yang teraba keras
- Bertambah besar dengan cepat dan tidak nyeri
- Perubahan suara menjadi serak,
- Sulit menelan,
- Batuk yang tidak kunjung membaik, serta
- Pembesaran kelenjar getah bening di leher
JENIS DAN STADIUM
Kanker
tiroid dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya:
- Papiler
- Folikuler
- Medular
- Anaplastik
- Tidak terdiferensiasi
Sedangkan,
stadium kanker tiroid dikelompokkan berdasarkan besar tumor (huruf T),
penyebaran ke kelenjar getah bening sekitar (huruf N), dan adanya metastasis
atau penyebaran jauh (huruf M) yang dinyatakan dalam huruf dan angka. Sebagai
contoh kanker tiroid stadium 1 adalah kanker tiroid dengan ukuran kurang dari 2
cm (T1), tidak ada penyebaran ke kelenjar getah bening sekitar (N0) dan tidak
ada metastasis atau penyebaran jauh (M0)
DIAGNOSIS
Untuk
menegakkan diagnosis kanker tiroid, diperlukan beberapa pemeriksaan meliputi
anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang, seperti:
1. Pencitraan – Ultrasonografi (USG) tiroid
merupakan pencitraan yang digunakan jika ditemukan benjolan pada kelenjar
tiroid. Dari USG tiroid, dapat dilihat ukuran dan karakteristik benjolan.
Terdapat beberapa gambaran khusus dari USG tiroid yang sugestif suatu benjolan
bersifat ganas atau tidak. Thyroid scan,
CT Scan, atau PET Scan dilakukan
bila ada indikasi tertentu
2. Analisis Darah
Bertujuan
untuk mengetahui fungsi kelenjar tiroid, antara lain kadar TSH dan T4 bebas
3. Biopsi aspirasi jarum halus (BAJAH) –
Dapat memastikan benjolan bersifat jinak atau ganas. Prosedur BAJAH menggunakan
jarum yang sangat kecil (halus) untuk mengambil sampel jaringan tiroid. Sampel
kemudian dianalisis apakah merupakan tumor jinak, ganas atau penyakit lain
4. Uji genetik
Bertujuan
menilai potensi penyakit keturunan, misalnya pada kanker tiroid jenis medular
PENGOBATAN
Pengobatan kanker tiroid yang utama adalah
1.
Pembedahan
(operasi) - Dilakukan pengangkatan seluruh kelenjar tiroid
(tiroidektomi total), termasuk juga kelenjar getah bening (KGB) apabila sudah
menyebar ke KGB leher.
Pasca operasi dilakukan pemeriksaan uji tangkap yodium
seluruh tubuh (whole body scan. Bila masih didapatkan sisa jaringan kelenjar
tiroid atau penyebaran jauh (metastasis), maka dilanjutkan dengan terapi ablasi
yodium radioaktif. Yodium radioaktif dapat diminum dalam bentuk cairan/kapsul,
akan diserap oleh sisa jaringan tiroid atau metastasis dan dapat menghancurkan
sel kelenjar tiroid.
Semua pasien kanker tiroid yang menjalani operasi
tiroidektomi total harus mendapat sulih hormon
(hormone replacement therapy –
HRT) dengan hormon tiroksin (levotiroksin), untuk menjaga metabolisme tubuh
dengan baik. Pemberian hormon tiroksin juga ditujukan untuk menekan pertumbuhan
kembali sel kelenjar tiroid (terapi supresi) sehingga dosis permberiannya harus
diatur sedemikian rupa oleh dokter
Pada kasus kanker tiroid yang lanjut atau progresifm
dapat diberikan kemoterapi dengan terapi target (targeted therapy). Akan tetapi, terapi ini tidak bertujuan untuk
menyembuhkan kanker tiroid, tetapi bertujuan memperpanjang masa hidup dan
memperbaiki kualitas hidup pasien
2.
Terapi
sulih hormon – Setelah prosedur pengangkatan tiroid, tubuh tidak mampu
menghasilkan cukup hormon tiroid untuk menunjang metabolisme di dalam tubuh.
Terapi sulih hormon dapat menggantikan fungsi hormon tiroid yang terganggu.
Untuk memastikan kadar hormon tiroid telah cukup, akan dilakukan analisis rutin
darah, sehingga didapatkan dosis yang optimal untuk pemberian terapi sulih
hormon
3.
Yodium
Radioaktif – Bertujuan membunuh sisa dan mencegah pertumbuhan
kembali sel kanker setelah operasi pengangkatan tiroid. Yodium radioaktif dapat
diminum dalam bentuk cairan atau kapsul
4.
Radioterapi
eksternal
Menggunakan
gelombang radioaktif yang diarahkan pada kelenjar tiroid. Radioterapi dipilih
apabila tindakan pembedahan tidak dapat menyembuhkan atau mengangkat tumor
secara sempurna (misalnya pada kasus metastasis/ penyebaran jauh)
5.
Kemoterapi
Menggunakan
terapi bahan kimia untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi dipertimbangkan bila
pilihan lain tidak membuahkan hasil. Kemoterapi bukan hanya membunuh sel
kanker, melainkan juga sel tubuh lain, seperti sel imun, sehingga meningkatkan
kerentanan terhadap infeksi. Akan tetapi, saat ini telah tersedia obat
kemoterapi yang lebih spesifik membunuh sel kanker saja
PROGNOSIS
Kanker tiroid merupakan keganasan
tersering pada area leher, namun merupakan kanker
dengan angka kesintasan (survival rate) yang
sangat tinggi dibandingkan kanker lain. Tingkat kesembuhan kanker tiroid
tergantung pada jenis dan stadium kanker tersebut, serta usia dan pengobatan
yang didapatkan
Beberapa
jenis kanker, seperti karsinoma papiler, karsinoma folikuler, dan sebagian
karsinoma tiroid meduler, memiliki peluang yang lebih besar untuk sembuh.
Sebaliknya jenis kanker (karsinoma) anaplastik dikaitkan dengan perkembangan
penyakit yang lebih cepat dan berat, serta angka kematian yang sangat tinggi.
Untungnya, jenis kanker ini merupakan jenis kanker tiroid yang paling sedikit
ditemukan.
Angka kesintasan 5 tahun (5-year survival rate) kanker tiroid secara umum mencapai 97,8%.
Untuk pasien dengan risiko rendah (usia <40 tahun, ukuran tumor kecil, belum
ada penyebaran ke bagian tubuh lain), angka kesintasan selama 10 tahun bahkan
mencapai 100% dengan angka kesintasan 20 tahun 98%
PENJELASAN
Dr. Dante Saksono Harbuwono, MD, PhD
Chairman of the Jakarta Endocrine Meeting 2017
Nodul (pembesaran)
Dr. Dante Saksono Harbuwono, MD, PhD
Chairman of the Jakarta Endocrine Meeting 2017
Nodul (pembesaran)
Apabila nodul tiroid tersebut berisi
cairan atau darah, disebut kista tiroid, sedangkan sebagian besar kista tiroid
adalah nodul jinak. Sebagian besar kista tiroid tidak memerlukan operasi.
Apabila nodul tersebut menghasilkan
hormon tiroid maka disebut Nodul Autonom. Ada 3 macam:
- Hot Nodul
- Warm Nodul
- Cold Nodul
Pernyataan dokter:
KANKER TIROID DAPAT DIOBATI DENGAN TUNTAS
Bagaimana caranya?
Ikuti
instruksi dokter secepatnya
Pemeriksaan Fisik → USG → Biopsi
Saat
ini pula sudah ada Elstography USG yakni alat USG yang dapat menentukan
benjolan itu jinak atau ganas. Jika penanda warna kemerahan-merahannya pada
gambar tidak terlalu banyak maka itu berarti jinak dan tidak diperlukan
pembedahan. Berikut contoh gambarnya:
Ini bukan gambar tiroid, hanya memperlihat penampakan warna dari hasil Elastography |
Kemudian
lakukan pengobatan yang benar
Operasi → Radiasi → Obat
Ada satu hal yang perlu diingat, tidak ada KEMOTERAPI dalam pengobatan Kanker tiroid
Kemudian
Lakukan Evaluasi yang benar
Radionuklir → Ultrasonografi → Laboratorium (cek darah)
Kelainan
tiroid yang dioperasi hanya kanker tiroid yang ganas atau yang benjolannya
besar. Tidak semua benjolan harus dioperasi :)
Ditutup dengan Tulisan yang melegakan banyak orang yang hadir
"Dengan Penanganan yang benar, hampir semua Kanker Tiroid dapat disembuhkan"
Banyak sekali survivor yang belasan dan puluhan tahun semakin sehat dan sehat lagi meskipun hidup tanpa kedua kelenjar tiroid. Barangkali kalau hendak mencari orang yang cukup dikenal di Indonesia ada artis Rachel Amanda yang didiagnosa kanker tiroid papiler saat usianya 19 tahun. Kini dia telah menjalankan pengangkatan tiroid dan juga ablasi (terapi nuklir). Kehidupannya sekarang sangat sangat lebih baik dari sebelumnya. SO, SEMANGAT!
Sumber:
a.
Thyroid Cancer Treatment – Health Professional Version.
National Cancer Institute. 2016. Diunduh dari http://www.cancer.gov/types/hp/thyroid-treatment-pdq
b.
Thyroid Cancer (Pappiliary and Follicular). American
Thyroid Association. 2015. Diunduh dari http://www.thyroid.org/thyroid-cancer/
c.
Mayo Clinic Staff. Thyroid Cancer. 2017. Diunduh dari http://www.mayoclinic.org/disease-conditions/thyroid-cancer/symptomps-causes/dxc-20315673
d.
Ahmad A. Thyroid Cancer: An overview. 2016. Diunduh
dari http://reference.medscape.com/features/slideshow/thyroid-cancer#page=2
e.
Sharma PK, et al. Thyroid Cancer. 2017. Diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/851968-overview
f.
Pellegriti et al. Worldwide increasing incidence of
thyroid cancer: update on epidemiology and risk factors. Journal of cancer
Epidemioloy. 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar