• JEM 2017: APA ITU HIPOTIROID?



    JEM 2017: APA ITU HIPOTIROID?
    Materi ini disampaikan kembali oleh Dr. Farid Kurniawan SpPD 
    Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RS Cipto Mangunkusumo 

    "Hipotiroidisme merupakan kondisi dimana  kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid untuk menunjang fungsi penting dalam tubuh"

    Kelenjar tiroid terletak di sisi depan leher, dibawah jakun dan laring (kotak suara).
    Sebuah survey di Inggris menunjukkan bahwa total angka kejadian hipotiroidisme bervariasi antara 38-46 dari 1000 orang, dengan jumlah kasus baru 7 kali lebih sering pada wanita dibandingkan pria.

    PENYEBAB
    Hipotiroid dapat disebabkan oleh
    1. Kelainan kelenjar tiroid atau organ lain yang memengaruhi tiroid, seperti kelenjar pituitary/ hipofisisanterior dan hipotalamus yang merangsang pengeluaran hormon tiroid
    2. Kelainan bawaan sejak lahir
    3. Proses autoimun (tiroiditis Hashimoto), Tiroid hashimoto merupakan kondisi kerusakan kelenjar tiroid karena di “serang” oleh sistem kekebalan tubuh sendiri
    4. Kekurangan Yodium
    5. Pembedahan kelenjar tiroid atau pembedahan lain di area leher
    6. Radiasi daerah leher atau area dekat leher seperti payudara atau kelenjar getah bening
    7. Terapi Yodium Radioaktif (karena respon tubuh berbeda-beda ada saja penghancuran tiroidnya yang berlebihan)



    CARA DIAGNOSA
    a.    Cek Riwayat penyakit
    b.    Pemeriksaan fisik (diraba ada benjolan atau tidak)
    c.    Pemeriksaan laboratorium (tsh, T4 bebas)
    TSH darah – pemeriksaan pertama untuk penapisan pada pasien dugaan dengan gangguan tiroid
    T4 bebas (FT4) darah -  dilakukan bila kadar TSH serum meningkat dan diulang bersamaan dengan pemeriksaan TSH. Kadar TSH yang meningkat dan FT4 menurun menunjukkan kondisi hipotiroid. Sementara itu bila kadar FT4 normal, dikatakan pasien mengalami kondisi hipotiroid subklinis

    d.    Pemeriksaan radiologis
    Radiologis -  seperti USG (Ultrasonografi) tiroid dapat dilakukan pada hipotiroidisme dengan pembesaran ukuran atau terdapat benjolan pada kelenjar tiroid. Untuk kecurigaan tiroiditis hashimoto dapat dilakukan uji tangkap yodium radioaktif

    e.   Biopsi aspirasi jarum halus (BAJAH) dilakukan bila benjolan dicurigai bersifat ganas. Biopsi biasanya dilakukan dengan panduan USG





    TATA LAKSANA
    Tujuan terapi hipotiroidisme adalah memperbaiki keluhan/gejala hipotiroid pada pasien dan sekaligus memperbaiki metabolism.
    Sebagian besar pasien hipotiroidisme akan membutuhkan terapi pengganti hormon tiroid seumur hidup. Obat yang digunakan adalah sediaan hormon tiroksin sintetik yang dikenal dengan nama levotiroksin. Obat ini menggantikan hormon tiroksin yang dibutuhkan oleh tubuh.
         
    Sumber: google

    Levotiroksin direkomendasikan sebagai obat terpilih untuk hipotiroidisme karena terbukti mengatasi gejala dengan efek samping yang realtif rendah, penyerapan di usus yang baik, dan terjangkau dari segi harga. Beberapa kondisi khusus seperti ibu hamil, pasien usia tua, dan pasien dengan riwayat penyakit jantung, memerlukan pertimbangan khusus.
          
    Jika terdiagnosis atau tidak ditata laksana dengan baik, kondisi hipotiroid dapat berujung pada koma, bahkan kematian. Sebaliknya jika diobati dengan baik dan kontrol rutin ke dokter, hipotiroid tidaklah menjadi masalah serius dalam hidup sehari-hari. Contoh beberapa orang terkenal dengan hipotiroidisme, antara lain Hillary Clinton, Bernie Sanders, Gina Rodriguez, Kim Catrall, Kim Alexis, Gena Lee Nolin, dan Linda Ronstadt.




    Sumber:
    1. Bello F, Bakari AG. Hypothyroism in adults: A review and recent advances in management. Journal of Diabetes and Endocrinology. 2012;3(5):57-69
    2. Gaitonde DY, Rowley KD, Sweeney LB. Hypothyroidism: an update. Am Fam Physician. 2012;86(3):244-51
    3. Chakera AJ, Pearce SHS, Vaidya B. Treatment for primary hypothyroidism: current approaches and future possibilities. Drug Des Devel Ther. 2012;6-1-11
    4. Jonklaas J, Bianco AC, Bauer AJ, Burman KD, Cappola AR, Celi FS, et al. Guidelines for the treatment of hypothiroidism. Thyroid. 2014;24(12):1670-1751
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Apa?