Ini kali ketiga rawat jalan
menggunakan fasilitas BPJS
Setelah pendaftaran yang melelahkan selesai. Langsung berjalan cepat menyusuri lorong
menuju IGD yang tepinya menuju lorong perjumpaan berbagai ilmu kedokteran.
Langkahku seperti otomatis belok kanan setelah keluar dari pintu IGD. Di depan
tepat tertulis “kedokteran nuklir”.
Check up tiroid kali ini sama
seperti cek 6 bulan yang lalu. Sebulan sebelum pemeriksaan diharuskan berhenti
meminum thyrax (hormone sintetis). Hal ini dilakukan untuk melihat apakah
thyrax bekerja dengan baik atau tidak dalam tubuh sekaligus melihat apakah ada
kekambuhan dari sisa-sisa kanker. Oiya anyway
fungsi thyrax ini selain menggantikan produksi hormon tiroid juga berfungsi
menekan kerja kanker yang coba-coba nakal mau tumbuh.
Setelah menyerahkan
surat eligibilitas pasien ke pendaftaran kedokteran nuklir, ibu admin memintaku membayar ke poli
Anggrek tepatnya 200 meter dari gedung kedokteran Nuklir. Bukan bayar untuk
pemeriksaan darah, hanya untuk konsultasi dokter spesialis sebesar Rp150.000,- (Biaya konsultasi ini naik per Januari 2017, tahun sebelumnya cuma 120.000).
Biaya cek darahnya sudah ditanggung BPJS soalnya lumayanlah kalau gak pake BPJS
bayarnya bisa hampir satu juta.
Setelah pembayaran,
selang 10 menit namaku dipanggil untuk segera memasuki ruang suntik. Seperti
biasa diambil darah untuk mengecek TSHs, Tyroglobulin dan Anti Tyroglobulin. “Hasilnya jadi satu
minggu kemudian sekaligus ketemu kontrol Dokter ya” jelas perawat cantik
dihadapanku.
20 Februari 2016
Hari ini hasil lab
sudah keluar, entah kenapa selalu was-was menunggu hasil lab. Pengambilan hasil
baru dibuka pukul 10.00 WIB jadi ya masih sekitar satu jam lagi gak apa-apalah
lagi pula hari ini bukan Cuma sekedar mengambil hasil tapi juga kontrol dan
konsultasi ke Dr Erwin menanyakan bagaimana hasilnya. Baik atau kah ada
kemungkinan kurang baik?
Setengah jam berlalu
bercuap sana sini, akhirnya namaku dipanggil, padahal belum jam 10.00 aku
membatin. Tapi tak apalah aku senang-senang saja. Inilah hasil laboratoriumnya
Berikut ini hasilnya:
Anti Tiroglobulin : 45.5 IU/ml (N < 100 IU/ml)
TsHs : >50 ulu/ml (N 0.3 - 0.5 ulu/mL)
Tiroglobulin : 0.3 ng/ml (N <50 ng/ml)
Anti Tiroglobulin : 45.5 IU/ml (N < 100 IU/ml)
TsHs : >50 ulu/ml (N 0.3 - 0.5 ulu/mL)
Tiroglobulin : 0.3 ng/ml (N <50 ng/ml)
Ya
Allah kenapa Anti
Tiroglobulinnya naik lagi? Padahal 6 bulan lalu nilai Anti
tiroglobulinnya 34.7 kenapa sekarang naik lagi ya. Memang sih
angkanya masih dibawah rujukan tapi setiap pasien tuna tiroid (tidak
memiliki tiroid) seperti saya rujukannya beda lagi. Intinya setiap
pasien memiliki nilai rujukannya masing-masing. Jadi kalau ada masalah
apa dengan tubuh pastikan sudah bertanya pada dokter yang menangani
kita. Tidak bertanya pada pasien lain misalkan karena setiap orang
memiliki masalah gangguan yang berbeda pula. Kata dokter kalau makin lama dibiarkan bisa-bisa nominal anti tiroglobulin bisa tembus nilai rujukan. Kan berarti ada apa-apa.
"Selama enam bulan ini ada keluhan apa gak?"
"Baik banget semuanya dok, gak sakit, gak pusing, gak pegal-pegal, gak keram juga saya baik-baik banget dok alhamdulillah"
"Wuah bagus banget dong kalau gitu"
"Iya dok cuma takutnya saya cuma gak dirasa-rasa itu kan yang malah bahaya"
"Iya sih tapi ngomong-ngomong Hasilnya bagus rianita" ujar si mas"
"Bagus yang mananya dok? hasilnya lebih jelek dari 6 bulan lalu tau."
"Oh iya deng, kenapa ya?"
"Gak Tau deh" ujarku lesu seraya menunduk
"Hai Rianita apa kabar?" sapaan dokter membuyarkan lamunanku seketika. "Duh dokter. Alhamdulillah baik dok" Jawabku seraya membenarkan posisi jilbab. Rasa-rasanya kalau dokternya cewek udah pengen curhat ngalor ngidul deh saking was-was dan pengen banget mencurahkan segala rasa haha #lebay. Tapi it's okay. Aku sama Dokter Erwin aja. Setibanya di ruangan dokter langsung mengernyitkan
dahi menatap secarik kertas hasil tes lab. Lengang sejenak.
“Hasilnya kurang
bagus, kamu gimana sih minum obatnya?"
"Minum obat (thyrax) dalam keadaan perut kosong dan makan lagi 2 jam setelahnya dok"
"Hmmm bener sih, Hasilnya termasuk bagus tapi kalau kita membiarkan angka ini terus menerus naik bisa-bisa bahaya."
“Takutnya ada
kekambuhan, sebulan lagi kamu USG leher dan tiroid ya setelah itu 5 bulan berikutnya kamu cek lab seperti biasa kalau ada apa-apa kita sidik seluruh tubuh”"Minum obat (thyrax) dalam keadaan perut kosong dan makan lagi 2 jam setelahnya dok"
"Hmmm bener sih, Hasilnya termasuk bagus tapi kalau kita membiarkan angka ini terus menerus naik bisa-bisa bahaya."
“Iya dok” jawabku
lesu
To be continued....
Salam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar